bla-bla-bla

nama gue
DARA ANJANi


gue di lukiss

Minggu, 21 Maret 2010

Perhitungan Dasar dalam Analisis Farmasi

Data yang diperoleh dari analisis dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode berbasis komputer. Akan tetapi, agar dapat memperoleh beberapa gagasan tentang kebenaran suatu jawaban, penting untuk dapat melakukan perhitungan-perhitungan secara tradisional. Ada bermacam-macam unit yang digunakan untuk menunjukkan jumlah dan konsentrasi analisis farmasi.

Persen volume/volume (%v/v)
%v/v paling sering ditemui berkaitan dengan komposisi fase gerak yang digunakan dalam kromatografi cair tekana tinggi. Jadi, jika 30 ml metanol dicampurkan denagn 70 ml air, akan terbentuk campuran 30:70 v/v. Karena beberapa penyusutan dalam volume terjadi jika dua cairan dicampurkan, %v/v hanya dapat diperkirakan. Beberpa ahli kromatografi lebih suka membuat campuran pelarut dengan menimbangnya dan bukan dengan mengukur volume dan dalam hal ini campuran pelarut dapat dinyatakan sebagai % bobot dalam bobot.

Persen bobot dalam volume (%b/v)
%b/v biasanya digunakan untuk menyatakan kandungan bahan aktif didalam formulasi cair seperti injeksi, infus, dan tetes mata. Kerapatan pelarut tsb dalam hal ini tidak relevan; jadi larutan 1 g/100ml suatu obat adalah 1 %b/v baik obat itu dilarutkan didalam etanol maupun air.

Pengenceran
Agar ekstrak dari suatu formulasi atau larutan zat obat yang murni dapat diukur, ekstrak tersebut harus diencerkan sehingga akan berada didalam rentang kerja instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Jadi, pemahaman tentang faktor-faktor pengenceran sngat penting untuk perhitungan berdasarkan data analisis.

Jumat, 12 Maret 2010

ANATOMI paru-paru

Paru- Paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli). Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90m2. Banyaknya gelembung Paru-paru ini kurang lebih 700juta buah.
Paru-paru dibagi dua:
Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, lobus pulmodekstra superior, lobus media, dan lobus inferior. Paru-paru kiri, terdiri dari dua lobus, pulmo sinistra lobus superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus.
Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.
Letak paru-paru di rongga dada datarannya menghadap ke tengah rongga dada/kavum mediastinum. Pada bagian tengah terdapat bagian tampuk paru-paru yang disebut hilus. Pada mediastinum depan terdapat jantung. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi dua:
1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru.
2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas

Senin, 08 Maret 2010

Pengaruh pH Terhadap Enzim

Aktivitas enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH). Adanya perubahan tingkat keasaman di sekitar molekul enzim, akan memengaruhi bentuk tiga dimensi enzim. Selain itu, kondisi asam dan basa di lingkungan molekul enzim dapat menyebabkan denaturasi enzim. Enzim banyak jenisnya. Setiap enzim tersebut memiliki pH optimum. Misalkan enzim berikut ini :
- Enzim pepsin. Enzim ini bekerja di dalam lambung memiliki pH optimumsekitar 2.
- Enzim amilase. Enzim ini bekerja di mulut dan usus halus. Enzim ini memiliki pH optimum sekitar 7,5.

Sabtu, 06 Maret 2010

Hukum Archimedes Pada Tekanan Dalam Zat Cair

Zat cair memiliki sifat-sifat yang unik berbeda dengan jenis zat yang lain. Di bawah ini merupkan penjelasan dasar mengenai hukum archimides pada pelajaran fisika.

A. Bunyi Hukum Archimides

Benda yang dicelupkan atau dimasukkan sebagain ataupun seluruhnya ke dalam suatu cairan akan mendapatkan gaya ke atas sebesar zat cair yang didesak oleh benda yang dicelupkan atau dimasukkan tadi.

B. Kesimpulan Yang Dapat Ditarik

- Zat cair memiliki gaya tekan ke atas. Perahu dapat mengambang karena ada gaya tekan ke atas dari zat cair. Tanpa adanya daya tekan ke atas maka manusia tidak akan mungkin dapat berenang di air.

- Zat cair menekan ke segala arah. Zat cair akan memberi tekanan ke semua arah yang ada dengan besar yang sama. Apabila ember yang berisi air kita beri lubang di banyak tempat maka terlihat bahwa air mengucur dari semua lubang yang ada.

- Tekanan zat cair bergantung pada kedalamannya. Semakin dalam seorang penyelam menyelam di dalam laut, maka semakin besar pula tekanan air yang menekan tubuh penyelam yang mampu mempengeruhi metabolisme tubuh penyelam.